-->

This page will be redirected into my new page within 20 secs

perhatian: Halaman ini akan dipindahkan dalam 20 detik to my new blog

2011-01-20

Praktikum Pengenalan Alat Spektrofotometer, Matching Kuvet dan Pembuatan Spektrum Serapan

Tujuan: Untuk mengetahui komponen utama Alat Spektrofotometer, cara pengoperaian, cara melakukan Cuvet Matching dan membuat Spektrum Serapan

Dasar Teori:
Komponen Utama alat spektrofotometer, pada prinsipnya dapat digambarkan sebagai diagram blok berikut:

Diagram Blok Komponen-komponen Utama Alat Spektrofotometer

Alat akan mengukur nilai intensitas cahaya: P dan Po melalui sistem processor, akan diubah menjadi besaran transmitansi (T), dan absorbsi (A), yang memiliki rumusan sebagai berikut:
 

Sumber sinar sebagai penyedia radiasi sinar (polikromatis) (biasanya lampu wolfram).
Sistem monokromator: mengubah gelombang cahaya polikromatik menjadi monokromatik.
kuvet: sebagai tempat menaruh larutan sampel dan blanko ke dalam berkas cahaya spektrofotometer.
detektor: mengubah isyarat radiasi menjadi isyarat listrik.
read out: mengubah sinyal-sinyal listrik dari detektor menjadi numerik yang dapat dibaca dalam bentuk &T atau absorbansi.
A = - log T

Sebelum dioperasikan, alat harus dikalibrasi dulu, yaitu dengam menentukan 0% T dan 100% T.
Cara kalibrasi alat spektrofotometer:
- menyalakan alat spektofotometer
- cuvet diisi dengan larutan blanko
- diseting/diatur panjang gelombang larutan blanko
- cuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer
- lalu menekan tombol 0 Abs 100% T dan akan muncul setting blank.


Pada pekerjaan analisis yang sesungguhnya, semestinya selalu diawali dengan matching cuvet yang bertujuan untuk mengetahui apakah cuvet yang digunakan mempunyai diameter (nilai b) yang sama. Hal ini perlu dilakukan, karena menurut hukum Lambert-Beer nilai A berbanding lurus dengan nilai b dan C (konsentrasi larutan). Setelah dilakukan matching cuvet, pekerjaan dilanjutkan dengan mengetahui spektrum serapan larutan yang dianalisis. Dari spektrum-spektrum itu, akan dapat diketahui panjang gelombang dimana zat akan melakukan penyerapan maksimum (panjang gelombang = maksimum).

Cara Kerja
A. Alat dan Bahan
-seperangkat alat Spektofotometer
-Gelas ukur dan peralatan gelas lainnya.
B. Bahan
- larutan CoCl2
C. Cara Kerja (saya singkat aja ya, he3x)
- kalibrasi alat spektrofotometer
- matching cuvet
Sediakan paling tidak 3-5 cuvet. Atur posisi 0%T dan 100%T. Ukur %T dari larutan CoCl2 dengan menggunakan cuvet-cuvet tadi. Tandai cuvet yang menghasilkan %T yang sangat mendekati sama (lebih baik jika sama). Ambil 2 cuvet yang "matching" untuk percobaan, misalnya kuvet I dan kuvet II.
D. Membuat Spektrum Serapan
- disiapkan 2 cuvet tadi. kuvet I diisi blanko, sedangkan kuvet II untuk diisi larutan CoCl2 untuk dibuat spektrum serapannya.
- diukur %T larutan CoCl2 mulai panjang gelombang 490-520nm (karena secara teori daerah serapan larutan CoCl2 berada di panjang gelombang disekitar 510nm). Pengukurannya dimulai dari panjang gelombang 490-500 dengan interval 5nm, lalu 500-510 dengan interval 1 nm (dibuat kecil karena mendekati teori), lalu 510 - 520 dengan interval 1nm juga.
kemudian dibuat tabel
Contoh tabel pengamatan absorbansi sebagai fungsi gelombang
Contoh hasil Kurva Absorbansi CoCl2

dari Kurva tersebut, dapat diperoleh lamda (panjang gelombang) maksimal dimana larutan CoCl2 mempunyai serapan maksimal (A maks).

Alat Spektrofotometer

Cuvet berbentuk tabung


Gelas ukur ukuran 50 mL
beberapa pengenceran larutan untuk kalibrasi


Contoh Gambar Cuvette


Cuvet berbentuk persegi panjang lebar
diameter ± 1 cm
±


0 komentar:

Silahkan berkomentar demi perbaikan blog ini. Terima kasih.,, :D
(Menggunakan moderasi komentar)

Posting Komentar